Saturday, February 16, 2013

#noted 5

12 Februari
Kelas Mata Kuliah Pendidikan Anak Berbakat

"Sebagai seorang psikolog, yang kita lihat dari seorang anak itu bukanlah prestasi, tapi potensi."
(Bu Reni, 2012)

13 Februari
Kelas Mata Kuliah Psikologi Bermain

"Child shall have full opportunity to play."
(Deklarasi PBB, pasal 7 ayat 3)
"Anak-anak itu seharusnya bukan belajar sambil bermain, atau bermain sambil belajar--tetapi belajar melalui bermain."
(Mbak Mita, 2013)

Saturday, February 9, 2013

#1 Tiba


9 januari 2013

04.00
Dalam bis, menuju Sobang

Sudah empat jam aku duduk di bangku bis, dan hujan masih saja turun dengan deras. Katanya, curah hujan di Pulau Jawa sekitar bulan Januari dan Februari memang sedang tinggi-tingginya.
Dari balik kaca bis, aku melihat pohon-pohon seperti berguncang. Aku merapatkan kembali jaketku, enggan membayangkan sekencang apa angin di luar sana.

13.30
Balai Desa Kec. Sobang
Grand Opening Gerakan UI Mengajar 2

“Ya Allah.. Jadikan setiap langkah dan  hembusan nafas kami, menjadi ladang kebaikan yang akan memberatkan timbangan amal baik di akhirat nanti..”
..Aaaamiin

16.00
Dalam truk, menuju Kampung Salam

Kami semua berpegangan erat pada pinggiran truk. Medan yang berat membuat truk seringkali miring ke kiri dan kanan—membuat perjalanan seperti tengah menaiki wahana kora-kora. Sambil mengucap Asma-Nya, aku mengamati sekeliling.
Ya Rabb.. tempat ini hanya enam jam perjalanan dari Ibukota, namun keadaannya dapat dibilang menyedihkan.
Terdengar Kak Laila, berkata kepada kami, “Tuh, lihat, siapa tahu di masa depan nanti diantara kalian ada yang jadi menteri..  Dateng ke pelosok itu biar jadi pengingat jika suatu saat kalian mau membangun negeri ini..”


Melewati daerah Pawang, banjir rupanya sudah sampai selutut. Medan menuju Kampung Salam semakin sulit.

17.30
Rumah Ibu Mulyati

Rombongan titik lima sampai di rumah warga. Kondisinya hujan semakin deras disertai angin. Listrik pun mati. Truk yang semula dijadwalkan akan kembali ke kecamatan untuk mengangkut rombongan, tiba-tiba memutuskan untuk tidak berangkat karena khawatir dengan banjir dan medan yang sulit.

Hujan semakin deras.

Berita mengejutkan pun datang dari rombongan panitia&pengajar yang masih berada di kecamatan.

“..air mulai naik, kantor kecamatan mulai tergenang air

Allahuakbar

“..warga-warga sekitar pun turut mengungsi ke kantor kecamatan

Allahuakbar

“..doakan kami teman-teman, banjir kini sudah sepinggang

Jaga teman-teman hamba, Ya Rabb.

21.00

Kami masih menunggu kabar dari teman-teman di kecamatan. Banjir belum surut, katanya. Panitia dan pengajar perempuan sudah diungsikan  ke rumah warga terdekat, sementara yang laki-laki masih bertahan di kecamatan—menunggui barang-barang .

Kami terus mengirim doa..
Mengirim pesan..
Memastikan kabar teman-teman kami di kecamatan baik-baik saja..

22.30
 

Listrik masih belum menyala. Aku bersiap tidur—meski masih belum tenang membayangkan keadaan teman-teman di kecamatan.

Ya Rabb..
Engkau Maha Tahu yang terbaik untuk hambaMu..

Jaga teman-teman hamba..