Friday, March 29, 2013

Copeland- Chin Up




With your eyes closed, watching a strange show play out in your head,
but you were smiling somehow
And your day..froze,
and everyone in it, sat still as a rose
but we were moving somehow

Back to where we started, losing who we were,
maybe we sould only tip a bottle back to keep us filled up.

Back to where we started, losing who we were,
everybody knows that,
you'd break your neck to keep your chin up

Open your eyes..

And the drops come, and a snail race down to your neck, and look up
but you were smiling somehow



everybody knows that,
you'd break your neck to keep your chin up

Sunday, March 24, 2013

Ignorance is bliss.

Iya, setuju dengan kalimat di atas.
Setuju bahwa overthink almost everything ujung-ujungnya malah bikin capek sendiri.

Dan kemudian, mendapatkan pemahaman kenapa selama ini
secapek itu

karena, satu hal ini bukan sesuatu yang bisa di-ignore
satu hal ini mutlak menjadi hal yang paling menyita pikiran.

Ah, cukup lah denial nya. Meski memang butuh waktu, semoga saja Allah mempermudah hambaNya ini untuk beranjak ke tahap selanjutnya: acceptance.

Acceptance is bliss, cy. Acceptance is bliss.
:)

Sunday, March 17, 2013

Hai, partner resiliensi


Haven't seen you guys since more than a week ago

Dan seperti mbaknya bilang, "Untuk beberapa hari ini yang menjadi tidak cukup mudah untuk masing-masing dari kita"---gue setuju.
Meski begitu--meski tahu kondisi kalian seperti apa--dengan bandelnya, gue masih saja merecoki dan meminta kalian mendengar.

Semula memang gue lebih banyak memilih untuk menjadi pendengar, dan menyimpan semuanya karena merasa masih mampu untuk menguatkan diri sendiri.

Terlebih, and to be honest, gue punya ekspektasi tinggi untuk didengar penuh, dan pada akhirnya lebih memilih untuk tidak bercerita karena takut kecewa.

Tapi, akhir-akhir ini gue sadar,  
dengan memilih untuk tidak bercerita karena takut dikecewakan,
itu artinya gue terlalu banyak menuntut.
Menuntut waktu kalian.
Menuntut kehadiran kalian.
Menuntut kalian untuk selalu jadi pendengar aktif.

Padahal, kita semua juga punya kepentingan masing-masing, bukan? :)

Maaf, karena Acy yang sekarang mungkin akan sering "berceloteh". Tentang hal yang dulu selalu di-keep sendirian.

Gue tidak menuntut apapun kali ini.
Gue cuma butuh tumpah. Itu aja. :)



Untuk masnya, selamat ulang tahun, dan cepat pulih. Insya Allah, sakit itu pertanda dosa-dosa kita sedang digugurkan oleh Allah SWT. Aamiin
Untuk mbaknya, jaga kesehatan, ya, biar gak mengecewakan banyak orang. And always remember one thing: untuk menguatkan seseorang 100%, kita harus kuat 400%. Kuat, kuat, kuat! Hehe

:)

Sunday, March 10, 2013

Are you, my penguin?


Teruntuk kamu yang selama ini tersimpan di laci waktu (dan masih tersimpan hingga tulisan ini dibuat)



"When penguins find its soulmate, they stay together for the rest of their lives--even if they are separated or something happens"

aku melangkahkan kaki di atas pasir
menikmati buih putih berusaha menggapai bibir pantai

aku merangkum semua
setiap detik perjalanan yang tak pernah sederhana,
namun pada akhirnya
membawa aku dan kamu
kepada kita

debur ombak menyadarkan lamunan,
dan jejak kakiku di pasir..
kini tidak sendirian


"Hei, sepertinya minggu depan kita tidak perlu pergi untuk melihat penguin. Wish listku yang satu itu, aku tarik lagi, deh"

"Kenapa?"

"Haha untuk apa? Penguin nya toh ada disini"

"Disini?"

"Yep. Standing right next to me"

"Wait wait, do you refer me as a penguin? Errr, do I look like one?"

"Hahaha nevermind, dear. Soon you'll know why"

"..and he's the one that you were born to love.."

"Jadi, kita akan kemana lagi setelah ini, nona? Tolong wish list yang berjudul Aku ingin pantai yang warna lautnya bergradasi diberi checklist ya", ucapmu dengan nada diplomatis. Seakan permintaan itu merupakan titah permaisuri yang menyebalkan.

aku tertawa.

"Kita pulang kali ini"

"Yakin?"

"Mm-hmm", aku mengangguk

"Oke.. Lagipula, aku rindu rumah. Semalam aku membayangkan benalu di pagar rumah kita yang pasti sudah merambat kemana-mana. Ergh"

aku tertawa, lagi.

mentari mulai tenggelam di ufuk barat,
mengantar sebuah pemandangan
yang sedari dulu kita puja.

"Next time, I'll take you to Alaska", katamu

"Why?"

"Karena ada sesorang yang punya impian terpendam ingin menari di bawah Aurora, bukan begitu?"

Ah.

Aku tersenyum.

"Terimakasih, tapi tidak perlu. I would love to dance with you, not under that Aurora thing, but in our backyard"


"Love like this may come once.. baby we're fate.
Like a soulmate, you're my penguin. 
Baby it's fate
baby it's fate, not luck"






*backsound: Christina Perri-Penguin*

Sunday, March 3, 2013

Tumpah

Aku memandangimu yang tengah menelungkupkan wajah dibalik bantal,
menangis tak henti untuk satu hal yang tak mereka mengerti.
Seperti biasa, aku hanya menunggu
sampai kamu berhenti meronta dan mau berkata.

Dan kemudian kamu duduk tegak menghadapku, sambil masih bercucuran air mata.

Ritual negosiasi kita berjalan alot, lagi-lagi. Hingga sampai pada titik dimana kamu mengangguk setuju. Tangan kecilmu menggenggam tanganku. Sembari masih terisak, kamu berkata agar aku tidak kemana-mana.

Aku mengeraskan rahangku, dan mengerjap-ngerjapkan mata. Berusaha sekeras mungkin agar air mata ini tidak jatuh.

Ya Allah..
sebanyak apa hal yang aku lewatkan?

Ampuni aku, dan segala ketidakberdayaan ini Ya Rabb..

Friday, March 1, 2013

Wahai Engkau Yang Maha Membolak-balikkan Hati.

Biarkan perlahan aku mengurai kembali
sejalin temali:
asumsi yang kubuat sendiri,
kemungkinan yang kuterka sendiri.


Belum saatnya menyimpulkan, bukan?

Sungguh,
kali ini kuserahkan padaMu.