Tuesday, October 30, 2012

Uncertainty

Tentang menyampaikan. Dan tentang ketika "lagi-pengen-menyampaikan-banyak-hal". Tapi, lagi-lagi, banyak "tapi.."-nya. Berbelit yah? 

Apa perlu, jadi kayak agen Neptunus: ngirim surat lewat perahu kertas, terus dialirin ke laut, berharap suratnya otomatis terkirim dengan nyalain radar pake kedua telunjuk dan jempol yang ditempel di pelipis? Haha! Nonsense.


**


Should I try this, anyway?

Saturday, October 20, 2012

And yes, been a year


Setahun (lebih enam hari) yang lalu, saya bikin postingan ini. Wow, time really goes that fast yah ternyata.. 
Kemudian, iseng re-read semua postingan yang pernah ditulis. 
Recall-ing.
Senyam-senyum sendiri liatnya, dan bersyukur--karena setahun kemarin, hari-hari saya se-colorful itu. 
Let's say.. shocking pink, electric blue, lime, light grey, creamy peach, baby pink, pale blue.. 
dan lain-lain. :p
Intinya sih, se-monoton monoton nya pun, masih ada sedikit warna pastel disana sini hehe. Alhamdulillah :)

Nah, setahun ke depan bakal gimana ya kira-kira? Semoga masih akan ketemu pelangi--dan matahari, dan hujan, dan petrichor..

..dan mungkin apapun, atau siapapun, yang masih berlabel misteri.

Noted #2

"Rasa malas itu muncul karena kita lupa, berjuang untuk apa dan berjuang untuk siapa" 
(@chevyiskandar, 2012)



*p.s: teruntuk nama-nama yang tertera di post it--yang ditempel di dinding kamar:
semua ini, untuk kalian :)

Tuesday, October 16, 2012

Siklus


Timbul dan tenggelam.
Nyala dan redup.
Repetisi.
Habituasi.

Tanda tanya.
Gelengan kepala.

..dan lagi-lagi kembali pada diam 
yang menyenangkan.

satu kata magis yang tak pernah mati:
"tersenyumlah" :)




*Depok pukul 1.23 pagi, saat terserang "sedikit" insomnia


Tuesday, October 2, 2012

Untuknya

Ya Allah.. bibir ini memang kelu. 
Hingga "maaf" dan "cinta" begitu sulit terkata.
Ya Allah.. lengan ini terkadang kaku. 
Hingga tak sanggup merengkuh, atau sekedar menggenggam tangannya yang mulai rapuh.
Ya Allah.. dalam keheningan yang enggan kubagi selain denganMu, aku mengadu:
Ampuni ketidakberdayaanku Ya Rabb.

Terimakasih telah memberiku satu kesempatan luar biasa:
terlahir dari rahim seorang yang tangguh.


Rasulullah SAW. bersabda: "Ibumu. Ibumu. Ibumu. Kemudian ayahmu"