Thursday, April 4, 2013

My number one man


31 Maret 2013

Hari ini genap usiaku menginjak angka duapuluh. 
Angka yang mungkin akan terasa biasa saja jika seandainya tidak kutemukan sebuah pesan masuk muncul di layar handphoneku pagi-pagi sekali. Darimu, yang sedang tidak berada di rumah.
Pesan tersebut berisi rangkaian doa (yang kini bertambah satu konten),
yang diam-diam kuamini dalam hati..
juga sebuah permintaan maaf--yang membuat tertegun.
Sebuah permintaan maaf yang tak perlu terlontar, karena sungguh--aku tak pernah meminta apapun.

Mungkin aku memang akan selalu meminta, bukan padamu, tapi padaNya.
Meminta, memohon, untuk kesehatanmu.
Untuk kebahagiaanmu.

Karena bagiku, kado terindah adalah dengan tetap melihatmu senantiasa menginjakkan kaki di rumahNya, juga menghiasi rumah mungil ini dengan lantunan ayatNya setiap pagi dan petang.

Tak pernah bosan aku berkata seperti ini: Allah SWT sangat menyayangi engkau. Aku yakin itu.


Terimakasih, untuk semua nilai dan pelajaran hidup yang kau berikan.
Apapun yang terjadi, bagaimanapun keadaanmu, 
kau adalah imam terbaik bagi keluarga ini.



Dear daddy,  no matter where I go in life, and who I get married to (someday)..
you'll always be my number one man :)

No comments:

Post a Comment