Tuesday, November 8, 2011

Pertanda

"If I could bottled, smell of the wet land after the rain.." (Adhitia Sofyan- After The Rain)

Hari ini tak terhitung olehku, sudah berapa kali aku berkata, "Aku rindu hujan.."
Meskipun hujan membuatku flu akhir-akhir ini (terimakasih untuk Fira yang sudah memberiku obat flu Decolgen; setidaknya obat itu membuatku tidur nyenyak). Ketidakpastian akan datangnya hujan membuatku (sedikit) uring-uringan. Hey, hujan, jangan kotori awan biru-ku menjadi kelabu jika pada akhirnya kau tidak datang!
Tahukah kamu penggalan adegan di film Sunny yang dibintangi Bunga Citra Lestari? Dimana ia menengadahkan tangannya, menyentuh tiap butir tetesanmu yang jatuh? dan menari, menari menyambut kedatanganmu? Aku ingin seperti itu. Tapi aku tahu ini bukan film, mungkin aku akan terlihat konyol, dan gila, dan seperti anak kecil. Aku tidak suka dibilang seperti anak kecil.

Masih dengan penuh harap, oh tapi mungkin tidak sebesar itu juga, sih. 
Aku melangkahkan kaki menuju Gedung B Psikologi. 
Lama aku di dalam, sedikitpun aku tak mendengar 'suara'-mu.
Hingga, ketika tanpa banyak ekspektasi, aku membuka pintu keluar dari Gedung B, dan tahukah apa yang kutemukan? Jejakmu! Ya, jejakmu! Daun-daun yang basah, juga sedikit genangan air di jalan setapak. Dan tentu saja wangi itu, wangi favoritku sepanjang masa! Aku hirup wangimu dalam-dalam. Lembut, dan segar.
Hujan, terimakasih sudah datang, bersama jejakmu.
Ah, dan juga wangimu. Tapi bukan wangi tanah basah setelah hujan. Bukan petrichor, bukan.
Ada wangi yang lain. Yang ini wanginya menginspirasi

Sekali lagi terimakasih, mungkin wangi hujan ini memang pertanda.
Akhirnya, kerinduanku akan hujan terobati hari ini.
Pertanyaannya adalah: Apakah yang kurindukan selama ini adalah hujan?

No comments:

Post a Comment