Saturday, August 25, 2012

#3 A Reader


Untuknya kau melagu
Untuknya kata rindumu
Deminya kau susun
satu demi satu
rangkaian diksi--yang penuh arti
Ceritamu kaya
akan kata--yang tulus demikian nyata.

Kemudian satu tanya besarku:
"Adakah ia itu aku?"

Kita bertukar cerita
tanpa pernah jujur akan satu nama
yang menjadi jawab semua tanya

Maaf,
Aku bukan pembaca ulung
yang selalu tepat
menebak selubung makna

Haruskah peka ini disalahkan?
Aku hanya berusaha menerjemahkan
Apa yang kau pendam
dan ingin coba kau sampaikan.

Disini aku,
membaca tiap lembar catatanmu
dengan hati-hati.
Berusaha memecahkan teka-teki
yang rumitnya membuatku gigit jari.

Ah, benar kan..
Kau ini jenius,
yang pandai membius.

Kau juga biasa,
yang membuatku terbiasa.

Dan kini,
Kau ini nyaman
yang selalu kubutuhkan.

Inginku, sama besar dengan takutku
Karena kau menjelma
menjadi yang terlalu dekat
untuk dijauhi,
dan terlalu jauh
untuk didekati.

Sungguh, kawan
Sulit mengimbangi langkahmu 
yang menjejak jauh di depan.

Bukan kau yang tergesa,
tapi aku yang terengah.
Lelah.
Mungkin aku terlampau kecil
sebagai wadah,
bagi anganmu yang tumpah ruah.


Meski begitu,
ini aku
berdiri di depanmu
dengan segala lebih-kurang ku
dan selaksa harap rindu--
melebur jadi satu,
meneriakkan ke segala penjuru:

"Aku ada untukmu. Selalu"






ini cerita
tentang seorang sahabat 
yang sedang berusaha menjadi 'pembaca' yang baik.
Selamat menikmati kisahmu sendiri :)

No comments:

Post a Comment