Sunday, December 25, 2011

Manis

gracepics

Bogor, 24 Desember 2011; Dalam keremangan Bus Transpakuan yang melaju tersendat; sekitar pukul 7 malam.

Dari balik kaca bus yang berembun dengan tetes-tetes air hujan mengalir pelan, aku masih bisa melihat gemerlap dan kerlip lampu-lampu jalan. Ramai sekali di luar sana, pikirku. Ah ya, ini malam minggu. Muda-mudi tumpah ruah di jalan--mungkin itu juga yang membuat klakson-klakson itu bising bersahutan.
Tenggelam dalam dunia sendiri, aku memejamkan mata. Sedapat mungkin membuat tubuhku rileks duduk bersandar di kursi bus yang tak begitu empuk. Aku berusaha menyusun kembali puzzle hari ini, istilahnya me-recall. Satu persatu gambar-gambar itu bermunculan: kamar kosan yang kutinggalkan untuk satu bulan lebih ke depan, stasiun kereta Universitas Indonesia, jalanan kota Bogor yang macet dan penuh angkot, bangunan di Jalan Juanda 16, dan secangkir cokelat panas sebagai teman berbincang sore.
Hari yang manis. 
Cukup manis untuk (lagi-lagi) menjadi distraksi.
Aku menghirup udara dalam-dalam.




Sepertinya ada wangi cokelat panas.

No comments:

Post a Comment