Monday, December 31, 2012

Ambivalensi

Di malam penghujung tahun--dimana sebagian besar orang bersuka ria, menghabiskan waktu entah dengan teman, keluarga, dan orang-orang terdekat..
saling mengucap "Selamat Tahun Baru"
merangkai satu demi satu resolusi di tahun depan
berbisik harapan-harapan..

Begitupun saya--yang Alhamdulillah nya masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berkumpul dengan keluarga di malam penghujung tahun ini.
Meski tanpa perayaan macam-macam,
hanya berkumpul di ruang tengah--menonton film-film menarik yang disajikan di layar kaca (Spesial Tahun Baru, katanya), dengan cemilan-cemilan ringan dan beberapa jagung bakar. Sudah. Itupun paling-paling yang terjaga sampai tengah malam nanti hanya saya, dan papa. Sisanya? Terlelap karena kekenyangan.
Sederhana, tapi memang beginilah cara saya melewati malam tahun baru. Intinya bersama keluarga. Titik.

Tetapi malam ini berbeda dari biasanya. Ada satu hal yang mengganjal. Mungkin ini namanya ambivalensi.
Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kabar duka dari sahabat saya, Dian. Ibundanya tercinta berpulang ke Rahmatullah.
Belum selesai suasana duka itu, sore ini saya kembali mendapat kabar duka
dari sahabat saya, Jessica. Ayahnya juga baru saja dipanggil olehNya.

Ya Allah..
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Jujur, bergidik saya membayangkan berada di posisi mereka berdua.
Entah, dunia saya akan jungkir balik seperti apa.
Entah, apakah keceriaan masih bisa tergambar dalam wajah saya malam ini,
dan malam-malam seterusnya.

Hanya bisa mengirim doa 
untuk kedua sahabat saya--yang baru saja mengalami kehilangan..

Kuatkan mereka Ya Rabb..
Engkau Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaMu
Aaamiin

No comments:

Post a Comment